Baca Juga
Setiap
perusahaan yang menjalankan program Corporate Social Responsibility akan
menggunakan tehnik dalam menjalankan programnya. Pada praktik tersebut setiap
perusahaan akan menggunakan SROI (Social Return Investment) yang digunakan
untuk mengukur, memahami nilai sosial, lingkungan dan ekonomi yang dihasilkan
dari program-program yang dijalankan oleh perusahaan kepada komunitas atau
kelompok sasaran.
Dalam
menjalankan program menggunakan metode SROI perlu mengethui beberapa elemen
seperti : mengidentifiksi stakeholder dengan menentukan siapa saja yang terlibat
dalam kegiatan CSR, pengukuran input dengan mengidentifikasi sumber daya yang diinvestasikan
dalam program CSR, pengukuran output (hasil langsung) dan outcame (perubahan
jangka panjang) yang dihasilkan dari program CSR yang dilaksanakan di lapangan.
Penilaian Dampak digunakan untuk mengukur dampak sosial, lingkungan dan ekonomi
dari program CSR dengan memperhitungkan benefit dari program yang telah
dilaksanakan.
Mengevaluasi
dampak dengan mengkonversi dampak yang diukur menjadi nilai eknomi yang dapat
di mengerti. Sehingga pada evaluasi dampak ini seringkali melibatkan proxy atau
indikator keuangan dengan mengedepankaan nilai-nilai ekonomi dan sosial. Selain
itu, perhitungan SROI digunakan untuk menghitung rasio dengan membandingkan
total input yang dinvestasikan dari dana yang digunakan untuk menjalakan
program CSR. sehingga, dengan menggunakan SROI ini suatu perusahaan dapat
melihat, mengukur dan mengevaluasi dari kegiatan CSR yang telah dilaksanakan.
Namun
siapa sangka SROI hanya diketahui oleh anak – anak sosial, sosiologi maupun
antripologi dan sejenisnya. Banyak kalangan umum yang awam dengan sitilah
tersebut. padahal jika kita analisis lebih singkat dan mudah dipahami SROI itu
merupakan cara yang digunakan untuk mengukur dan menghitung manfaat sosial,
lingkungan dan ekonomi yng dihasikan dari investasi atau kegiatan dari tanggung
jawab sosial perusahaan. Sehingga istilah SROI ini akan memberikan nilai tambah
diluar keuntungan finansial, sosial, pendidikan dari berba[gai elemen yang
terkait. So, mudah banget kan memahami makna SROI dengan kilat.
Kami
akan memperlihatkan contoh beberapa perusahaaan Indonesia yang telah mengadopsi
metode SROI (Social Return on Investment) untuk mengukur dampak dari program
CSR yang telah dilaksanakan oleh masing-masing perusahaaan. Erikut beberapa
contoh perusahaan yang telah mengadopsi metode SROI:
- PT.
Astra International Tbk merupakan perushaan besar di Indonesia yang
memiliki program CSR dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan
pengembangan komunitas. Perusahaan ini menggunakan metode SROI untuk
mengukur damapk dari program CSR yang telalh dilaksanan seperti program
pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
- PT.
Unilever Indonesia Tbk. Merupakan perusahaan global unilever yang
menggunakan metode SROI untuk mengukur dan melaporkan dampak dari program
CSR yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Program-program yang
dijalankan oleh perusahaan tersebut seperti pengurangan sampah plastic,
peningkatan sanitasi air bersih, dan pemberdayaan perempuan.
- PT
Bank Central Asia Tbk (BCA) menggunakan metode SROI untuk menilai dan
meningkatkan efektivitas program CSR ynag telah dilaksanakan oleh
perusahaan. Beberapa program tersebut seperti pendidikan, kesehatan serta
lingkungan. Tujuanya untuk memastikan bahwa investasi sosial yang
dijalankan mampu memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat.
- PT
Pertamina (Persero) merupakan perusahaaan minyak tersbesar nasional. Pertamina
menggunakan metode SROI untuk mengukur dampak sosial dan lingkungan
berdasarkan program-program memiliki nilai ambah yang siginifikan. Perusahaan
ini berfokus kepada pengembangan masyarakat, lingkungan dan pendidikan.
So,
tidak heran kan jika SROI merupakan metode yang digunakan dalam
mengimplementaasikan program CSR. jangan bingung lagi ya terkait SROI semoga
bermanfaat.
comment 0 comments
more_vert