Baca Juga
Perempuan
memiliki kesempurnan untuk melengkapi kodratnya yaitu dengan kehamilan dan
menyusui. Setiap perempun pastinya mengharapkan kehamilan yang sehat tanpa ada
kendala apapun sampai melahirkan. Namun, ada kalanya jika beberapa kita temukan
mengenai kehamilan berisiko yang membahayakan ibu hamil maupun janin yang
sedang dikandungnya. Hal tersebut dapat terjadi akibat beberapa faktor
tertentu.
Kehamilan
berisiko tinggi merupakan kehamilan yang memiliki potensi untuk menganggu
kesehatan dan membahayakan keselamatan ibu hamil, janin ataupun keduanya. Kehamilan
berisiko tinggi dapat diakibatkan akibat beberapa hal seperti : mengidap
penyakit bawaan seperti penyakit Sifilis, HIV/AIDS, memiliki riwayat bermasalah
sebelumnya seperti hamil dalam keadaan masih memakai implan KB atau semacamnya.
Kedua
masalah akibat kehamilan berisiko tinggi dapat dimulai sejak janin masih dalam
kandungan, selama proses persalinan hingga masa nifas ibu setelah melahirkan. Sehingga
kehamilan berisiko tinggi bukan berarti ibu dan janin akan mengalami gangguan
kesehatan. Hanya saja, sang ibu memerlukan perawatan intensif untuk mengantisipasi
komplikasi atau resistensi kehamilan atau pasca melahirkan.
Beberapa
hal yng mnyebabkan kehamilan berisiko tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti : Usia Ibu berisiko tinggi
biasanya terjadi kepada usia diatas 35 Tahun. Kondisi tersebut biasanya disebut
dengan geriatri yang akan berisiko preeklamsia, persalinan macet, kelahiran premature
hingga terjadinya keguguran pada janin. Selain kehamilan geriatri yaitu kehamilan
dibawah usia 17 Tahun yang rentan terhadap komplikasi, maternal anemia, infeksi
kehamilan, tekanan darah tinggi dan lain sebagainya. Riwayat Penyakit dapat terjadi kepada Ibu hamil yang mempengaruhi
kondisi kesehatan tubuh, sehingga memicu atau berpotensi menyebabkan kehamilan
berpotensi tinggi. Beberapa riwayat penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi
kehamilan yakni talasemia, hemophilia, hipertensi, lupus, hipertirodisme,
hipotirodisme, diabetes, obesitas, depresi dan HIV/AIDS.
Gaya Hidup
juga akan mempengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil. Saat ini kita seringkali
melihat gaya hidup ibu hamil atau sedang menyusui balita akan tetapi memiliki
kebiasaan tidak sehat. Beberapa kebiasaan tersebut seperti : merokok,
mengonsumsi alcohol. Beberapa kebiasaan tersebut berpengaruh terhadap resiko
kehamilan seperti premature, kongenital serta keguguran pada janin. Riwayat Kehamilan apabila sebelumnya
pernah mengalami pendarahan atau kelahiran premature maka, kondisi tersebut
akan berdampak negative pada kehamilan berikutnya. Maka, sangat penting untuk
memperhatikan kualitas kesehatan dan kuantitas kesehatan yang baik sebelum
melakukan program hamil.
Beberapa
faktor tersebut dapat di minimalisir dengan baik apabila ada komunikasi antara
pasangan untuk menangani permasalahan tersebut. Proses penanganan tersebut
tentunya memerkan dampingan khusus bersama tenaga medis untuk mengetahui secara
detail ya bund. Jadi, untuk semua laki-laki jika terjadi permasalahan kehamilan
atau kandungan terhadap pasangan kalian jangan hanya menyalahkan perempuan yaa.
Akan tetapi kalian juga memiliki peran penting untuk ikut berkontribusi yang
terbaik untuk saling menjaga satu sama lain.
Semoga
tulisan ini dapat bermanfaat untuk kita semua bagi para pembaca. Untuk next
tulisan selanjutnya akan membahas tentang Gejala apa saja sih yang menyebabkan
kehamilan berisiko tinggi. Untuk itu, tetap pantau platform ini ya, terima
kasih.
comment 0 comments
more_vert