Baca Juga
Indonesia merupakan negara berkembang
yang menjadi pemicu masalah dari beberapa dimensi. Salah satunya yaitu
kemiskinan yang memiliki latar belakang kompleks yang di miliki oleh
masyarakat. Kemiskinan menjadi sebuah konsep ganda yang bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan bentuk peningkatan kesejahteraan kelompok ataupun
individu. Beberapa bentuk dari kebutuhan tersebut tidak hanya finansial akan
tetapi berupa kekayaan yang mampu digunakan untuk berkontribusi terhadap
masyarakat luas.
Kemiskinan dalam aspek
sosial-psikologis menunjuk terhadap segala bentuk kekuarangan jaringan dan struktur
sosial yang mendukung untuk mendapatkan sebuah kesempatan – kesempatan dalam
pemenuhan produktivitas. Nah, dimensi kemiskinan akan terjadi karena dipicu
oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal akan
datang dari si miskin seperti rendahnya latar belakang pendidikan, masalah
ekonomi, keluarga, lingkungan maupun budaya.
Sedangkan beberapa faktor eksternal
dapat dipengaruhi oleh beberapa sebab seperti langsung maupun tidak langsung
yang akan berpengaruh terhadap tingkat sumber daya yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan dan sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Selain
beberapa faktor kita sebagai akademisi maupun calon pekerja sosial yang
dituntut untuk memiliki keahlian atau kompetensi dalam bidang sosial harus
mengetahui teori.
Teori kemiskinan budaya dikemukakan
oleh Oscar Lewis yang mengatakan
bahwasanya kemiskinan dapat muncul dari dalam individu maka muncul konsepsi
tentang kemiskinan itu sifatnya dimensional. Untuk itu, peran pemerintah dalam
menangani atau penangulangan kemiskinan sangat dibutuhkan sebagai bentuk
tanggung jawab untuk mensejahterakan masyarakat. Kegiatan tersebut diharapakan
terwujud adanya untuk meningkatkan penanganan masalah kemiskinan secara berkala
atau berkelanjutan. Namun, kenyataan di lapangan banyak sekali ditemukanya
kesalahan startegi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dalam
penangulangan permasalahan tersebut.
Beberapa
startegi kebijakan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh pemerintah
yang kurang sesuai yaitu : (1) masih berorientasi terhadao aspek ekonomi
dibandingkan aspek dimensional (2) lebih bernuansa karitatif (kemurahan hati)
dibandingkan dengan produktivitas (bergantung) (3) memposisikan masyarakat
miskin sebagai objek daripada subjek (4) pemerintah masih sebagai penguasa
daripada fasilitator. Sehingga dapat dismipulkan bahwasanya pemerintah dalam
realitas sosialnya menunjukan bahwa upaya pemerintah dalam penanggulangan
kemiskinan belum membawa hasil yang baik atau maksimal.
Untuk
itu, diharapkan pemerintah mulai berbenah supaya upaya yang dijalan kan dapat
berjalan dengan sesuai yang diharapkan dengan melakukan upaya seperti : (1)
melakukan koordinasi antar institusi yang terlibat dalam penanganan masalah
kemiskinan jadi tidak antara miss komunikasi antara pemerintah dengan
masyarakat (2) melakukan perbaikan data masyarakat miskin secara jelas, efektif
dan rinci (3) bersinergi untuk memajukan dan menumbuhkan program penanggulangan
kemiskinan supaya lebih terarah, terpadu dan memiliki sifat berkelanjutan (4)
menghilangkan aksi diskriminasi.
Maka,
dengan adanya tulisan ini kita mampu menganalisis makna penangulangan
kemiskinan serta mengetahui permasalahan kesejahteraan sosial dalam aspek
ekonomi memerlukan upaya penanaganan khusus, pemerintah harus bertanggung jawab
untuk mensejahterakan rakyatnya serta masyarakat mau berkembang dengan
kemampuan yang dimiliki supaya apa yang menjadi upaya pemerintah untuk
masyarakat dapat berjalan dengan baik.
comment 0 comments
more_vert