Baca Juga
Persoalan
inovasi dalam sebuah pembelajaran yang harus mengikuti kebutuhan seorang
akademisi ditentukan dengan kisaran umurnya. Namun, tidak menutup kemungkinan
bahwa pendidikan sudah masanya untuk menerapkan pembelajaran yang sesuai. Maka,
dengan begitu dibutuhkan pegangan khusus dan kuat dari teori – teori yang
digunakan sebagai rujukan ilmunya. Selain beberapa ilmu yang digunakan sebagai
sumber atau rujukan keterampilan juga sangat dibutuhkan oleh seorang akademisi
yaitu sebagai berikut :
- Andragogi
Secara etimologi artinya “Andros” orang
dewasa dan “agogos” yang artinya memimpin atau melayani. Maka andragogi dapat
disimpulkan menjadi sebuah model pembelajaran peserta didik yang yang terdiri
oleh orang dewasa. Substansi pembelajaran andragogi adalah suatu pembelajaran
orang dewasa yang menempatkan akademisi sebagai sumber belajar.
Pembelajaran andragogi atau orang dewasa
biasanya menekankan pada upaya membimbing dan membantu akademisi untuk
menemukan suatu pengetahuan, keterampilan dan
sebuah sikap untuk memecahkan problem- problem kehidupan yang harus di
hadapinya. Selain itu andragogi menciptakan sebuah inovasi sistem pembelajaran
dan iklim belajar yang relevan dengan kondisi dengan keadaanya.
Pendekatan andragogi menurut seorang
tokoh yaitu Knowles (1979) didasarkan atas empat asumsi pokok yaitu sebagai
berikut :
-
Konsep diri secara umum konsep diri
seorang anak masih tergantung dengan seorang akademisi membutuhkan sebuah
penghargaan sebagai manusia yang mampu menentukan diri sendirinya (self
determination) dan mampu mengerahkan dirinya sendiri (self direction).
-
Peranan pengalaman dinamisasi sebuah
perjalanan hidup seseorang menjadikan untuk melewati dan mengumpulkan pengalaman
diri, baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan. Nah, dari pengalaman –
pengalaman tersebut yang akan dijadikan sebagai sumber untuk mendapatkan
pengalaman baru.
-
Kesiapan belajar tidak ditentukan oleh
kebutuhan atau paksaan akademik maupun bilogisnya. Tetapi banyak ditentukan
oleh sebuah tuntutan perkembangan dan perubahan tugas atas peranan sosialnya.
-
Orientasi belajar pada pemecahan sebuah
masalah yang dihadapi (problem centere orientation).
- Gaya
Belajar
Gaya belajar merupakan sesuatu yang
sangat penting dan sangat menentukan bagi siapapun dalam melaksanakan tugas
belajarnya. Menurut gunawan seorang tokoh mengatakan bahwa gaya belajar adalah
cara yang lebih disukai seseorang dalam melakukan kegiatan berfikir, memproses
dan memahami suatu informasi.
Menurut Nasution gaya belajar merupakan
cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang anak didik dalam menangkap
sebuah stimulus dan informasi untuk mengetahui cara mengingat, berfikir dan
memecahkan masalah sosial.
Gaya belajar seseorang cukup berpengaruh
terhadap pencapaian hasil belajarnya. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan
oleh para ahli dalam mengidentifikasi gaya belajar, namun dari berbagai
pendekatan yang ada yang popular dan sering digunakan saat ini yaitu sebagai
berikut:
-
Pendekatan berdasarkan preferensi
sensori : visual, auditori dan kinestetik
- Profil kecerdasan multiple intelegensi
yang dikembangkan oleh Howard Gardner yaitu linguistic, logika atau matematika,
interpersonal, intrapersonal, music, naturalistic, special dan kinestetik.
-
Preferensi kognitif yang dikembangkan
oleh Anthony Gregorc yang membagi kemampuan mental menjadi empat kategori yaitu
: konkret – sekusional, abstrak – sekusional , konkrit – acak, abstrak – acak.
Hikmah yang bisa kita ambil ketika kita
mengetahui gaya belajar sangat diperlukan oleh seorang mahasiwa agar dapat
belajar lebih efektif dan produktif. Selain itu setiap orang diciptkan berbeda,
termasuk gaya belajarnya setiap individu memiliki gaya belajar yang berlainan.
comment 0 comments
more_vert