Baca Juga
Apa
Itu Stunting?
Satu dari tiga anak di Indonesia mengalami
stunting hal ini dapat berdampak terhadap perkembangan motoric dan verbal,
peningkatan penyakit degenaratif, kejadian kesakitan bahkan sampai kematian. Selain
itu orang – orang yang mengalami stunting kan menghambat proses pertumbuhan sel
– sel neuron yang terjadi pada manusia. Stunting didefinisikan sebagai berikut
: (1) stunting di anggap suatu kegagalan pertumbuhan liniear pada anak karena
kurang seimbangnya gizi yang masuk kedalam tubuhnya. Maka, tidak heran jika
stunting masih menjadi faktor permasalahan di Negara berkembang terutama di Indonesia.
Menurut
keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 tentag standart
antrpometri mengenai penilain gizi anak yang di hitung mulai balita menurut
ilmu gizi. Pravelensi stunting di Indonesia sendiri mengalami fluktuatif dari
tahun ke tahun berdasarkan data riset kementrian kesehatan Indonesia. Biasanya anak
yang mengalami stunting berdampak pada pertumbuhan yang terhambat dan bersifat
irreversible. Selain itu dampak stunting dapat bertahan seumur hidup bahkan
akan mempengaruhi generasi selanjutnya.
Salah
satu dampak stunting karena kekurangan asupan gizi saat berada di dalam
kandungan atau bahkan saat sudah keluar dari kandungan yang berkisar umur dua
tahun. Adanya penyakit terutama penyakit infeksi. Penyebab tidak langsung bisa
terjadi karena ketahanan pangan keluarga, pola asuh dan pola makan keluarga
serta kesehatan lingkungan dan pelayanan kesehatan. Selain itu semua juga di
dasari dari faktor pendidikan, kemiskinan, disparitas, sosial budaya bahkan
kebijakan pemerintah dan politik.
Untuk
itu, beberapa faktor di atas dapat di hambat jika masyarakat memiliki
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai stunting, selain itu juga faktor
ekonomi, sosial yang stabil. Sehingga kesehatan
ibu dapat terjaga dengan baik. Namun, apabila stunting telah terjadi maka harus
segera diimbangi dengan Catch – Up Growth (tumbuh kejar). Maka, pemerintah
mulai membuat langkah – langkah untuk mengurangi pravelensi stunting yang kian
menjadi permasalahan gizi di Indonesia.
Pemerintah
dapat melakukan dengan berbagai cara seperti : memenuhi kebutuhan gizi yang
cukup kepada anak, memberikan asi eksklusif selama enam bulan, melakukan
deteksi dini dengan berkonsultasi serta mengukur secara rutin berat dan tinggi
anak. Dengan adanya langkah – langkah preventif tersebut diharapkan anak – anak
yang sehat dan menjadi generasi penerus yang berkualitas. Selain itu, perlu
dilakukan kerja sama dukungan dari pemerintah, kesehatan dan masyarakat untuk
mewujudkan anak – anak yang sehat tersebut.
comment 0 comments
more_vert