MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Peran Pekerja Sosial Medis Dalam Menangani Orang Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit

Peran Pekerja Sosial Medis Dalam Menangani Orang Dengan Skizofrenia Di Rumah Sakit
Add Comments
Selasa, 08 November 2022

Baca Juga

 


Fenomena skizofrenia menjadi tantangan untuk setiap Negara, terutama di Indonesia. Hal ini, dilansir oleh departemen kesehatan pada Juni 2014 ada sekitar 1 juta pasin yang mengalami gangguan jiwa dan sekiatr 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di Indonesia. Dalam UU. No.18 Tahun 2014 tentang kesehatan jiwa bahwa “yang dimaksud dengan tenaga professional lainya yaitu tenga diluar tenaga kesehatan yang menggunakan keilmuwan dan keterampilanya sebagai sebuah profesi untuk melakukan pelayanan di bidang kesehatan jiwa antara lain pekerja sosial, terapis okupasi, terapis wicara, guru tertentu dan lain – lain.

Maka, peran pekerja sosial sangatlah penting untuk membantu proses pemulihan klien dalam menangani permasalahan tersebut. Pekerja sosial berfokus kpada keberfungsian klien dan interaksi lingkungan sosial klien. Hal ini, dapat kita pahami bahwa lingkungan menjadi faktor penting bagi proses penyembuhan, pemulihan seseorang penyandang skizofrenia. Seseorang yang mengalami gangguan jiwa juga memiliki hak – haknya untuk diperjuangkan yang mengacu pada UU. No. 39 Tahun 1999 untuk menjamin keberadaan harkat, martabat serta kemuliaan dirinya serta keharmonisan lingkunganya.

Dalam buku Patologi Sosial Tiga menjelaskan makna skizofrenia yaitu kondisi psikotik dengan gangguan disintegrasi, kelalahan atau perpecahan struktur kepribadian serta regresi yang parah. Menurut komunita peduli skizofrenia merupakan suatu gangguan kejiwaan kompleks dimana seseorang mengalami kesulitan dalam proses berfikir sehingga menimbulkan halusinasi, delusi, gangguan berfikir, bicara atau biasa disebut dengan gejala psikotik. Beberapa gejala orang yang menderita skizofrenia yaitu sebagai berikut :

-          Gejala positif : misalnya halusinasi, delusi, pikiran kacau, gelisah yang biasanya tidak ada pada orang sehat dan di anggap ‘ada’ sebagai akibat dari gangguan tersebut.

-          Gejala negatif : dapat dilihat sebagai perilaku yang hilang (misalnya kurangnya dorongan/inisiatif respon emosional, antusiasme , interaksi sosial) sehingga kebanyakan orang yang mengalami kemampuan psikologis.

-          Gejala afektif : dapat mempengaruhi suasana hati seperti pikiran, depresi, kecemasan kesepian atau bahkan ide untuk bunuh diri.

-          Gejala kognitif : meliputi masalah dengan konsentrasi dan memori misalnya kurang perhatian, kelambatan pikiran, kurangnya tilikan (pemahaman atau penerimaan) mengenai suatu penyakit.

Untuk setiap individu memiliki kemampuan atau punya harkat dan martabat untuk memperjuangkan hak asasinya. HAM memiliki sifat universal artinya berlaku untuk semua manusia tanpa membeda – bedakan berdasarkan ras, suku, agama dan bangsa atau etnis. Hal ini sejalan dengan individu yang menyandang skizofrenia. Boleh dikatakan bahwa seseorang tersebut mengalami kondisi yang sulit untuk disembuhkan jika sudah mencapai titik kronik. Untuk itu setiap manusia memiliki human right yang tidak dapat dikesampingkan maknanya. Hak asasi bagi penyandang skizofrenia harus tetap diakomodir dan dipenuhi hak – haknya. Fakta yang terjadi, pelayanan dan intervensi yang diberikan baik oleh lembaga masih seringkali melupakan hak asasi yang dimiliki individu. Padahal tujuan awal adanya pelayanan yaitu bukan semata – mata untuk memulihkan kondisi klien semata akan tetapi juga proses memanusiakan – manusia oleh sesama individu.

Untuk itu peran pekerja sosial medis dirumah sakit ada beberapa program untuk memenuhi beberapa aspek pelayanan di antaranya : terapi kelompok, terapi komunitas sosialisasi akder dan pendampingan. Peran pekerja sosial dalam melakukan pendampingan berupa membantu pasien untuk mengakses bantuan pelayanan, homevisit serta pendampingan keterampilan. Dalam biopsikososial ODS (orang dengan skizofrenia) memiliki aspek seperti biologi, psikologi dan sosial yang berkaitan. Maka, tidak heran jika penderita skizofrenia seringkli mengahadapi situasi yang sulit ketika dihadapkan olh stigma negative masyarakat. Hal ini dilatar belakangi oleh delusi, bahwa seseorang membaca pikiranya, mengendalikzn pikiranya atau berencana menyakitinya. Maka, orang yang mengalami gangguan tersebut merasa takut, cemas bingung dan kacau.

Keadaan yang di alami oleh skizofrenia ini dibantu oleh pakarnya seperti psikitaer dan psikolog namun belum cukup karena faktor penyebab terbesar orang – orang yang mengalami gangguan jiwa yaitu dari lingkungan sosial klien. Maka, aspek eksternal dari diri klien inilah harus adanya intervensi khusus terhadap lingkungan. Upaya kesehatan pekerja sosial medis ini sebagai bentuk kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajad kesehatan yang optimal kepada lingkungan masyarakat. Uapaya tersebut dilakukan dengan beberapa cara seperti :

-          Promotif yaitu upaya yang dilakukan dengan pendekatan, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

-          Preventif yaitu upaya yang dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyakit

-          Kuratif yaitu upaya yang dilakukan sebagai bentuk penyembuhan penyakit

-          Rehabilitative yaitu upaya yang dilakukan sebagai bentuk pemulihan kesehatan klien

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat