MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Intervensi dengan Masyarakat

Intervensi dengan Masyarakat
Add Comments
Minggu, 13 November 2022

Baca Juga

 


Intervensi dengan masyarakat menggunakan istilah organisasi masyarakat secara  bergantian dengan konsep – konsep seperti : pengembangan masyarakat, partisipasi  warga, aksi warga, perencanaan komunitas, aksi sosial dan advokasi. Namun, sebuah  intervensi masyarakat sebuah konsep yang lebih luas daripada pengorganisasian  masyarakat karena mencakup penciptaan, pelaksanaan, evaluasi layanan dan kebijakan  berbasis masyarakat yang dirancang untuk mempengaruhi masyarakat yang lain. 

Intervensi ini lebih berfokus terhadap proses dialogis dan meningkatkaan kesadaran  kritis masyarakat melalui penyadaran (pendidikan menuju kesadaran kritis) dan praktis  (dialektika berkelanjutan antara refleksi dan sebuah tindakan). Salah satu tujuan dari  sebuah intervensi komunitas yaitu untuk meningkatkan kompetensi komunitas dengan  mendorong kemampuan anggotanya untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka dalam  memcahkan suatu masalah. 

komunitas mengacu pada nilai-nilai dan aturan-aturan perilaku yang dipegang secara  umum, yang penghormatannya merupakan syarat-syarat keanggotaan. Sebaliknya,  modernisme budaya pada pertengahan dan akhir abad kedua puluh menekankan  komitmen yang terbatas, parsial, tersegmentasi, bahkan dangkal terhadap berbagai  kolektivitas yang beragam—tidak ada satu pun yang memerintahkan loyalitas total  individu. 

Hal ini tercermin dalam keilmuan kontemporer di mana gagasan tentang komunitas  telah diekspresikan dalam beberapa cara: sebagai ruang fisik (misalnya, lingkungan);  sebagai sekelompok orang dengan jaringan, budaya, nilai, identitas, norma, dan institusi  yang sama. Sebagai sistem sosial atau seperangkat sistem sosial dengan berbagai aturan 

untuk pemeliharaan batas horizontal dan vertikal antara subsistem internal dan sistem  eksternal; sebagai arena konflik dan sebagai ekologi permainan.  

Pola hubungan yang berbeda ada dalam komunitas geografis dan fungsional.  Hubungan vertikal atau berorientasi gesellschaft berkaitan dengan struktur dan fungsi dan  terhubung ke sistem di luar atau di atas komunitas. Mereka cenderung mengembangkan  modal sosial “menjembatani” – yaitu, hubungan antara kelompok masyarakat dan sumber  kekuasaan, sumber daya, dan pengaruh di luar komunitas. Sebaliknya, hubungan  horizontal atau berorientasi gemeinschaft melibatkan koneksi subsistem komunitas satu  sama lain dan terutama berkaitan dengan pemeliharaan dan fungsi proses. 

Seorang praktisi intervensi masyarakat dapat menunjukkan banyak pencapaian yang  signifikan. Mereka telah memperluas agenda kebijakan untuk mengatasi masalah yang  sebelumnya diabaikan atau terabaikan. Sebuah intervensi masyarakat telah menciptakan  sebuah proses pengambilan keputusan yang akuntabel dan mengembangkan model  perubahan, pengembangan dan perencanaan masyarakat yang dapat di replikasi. Namun  seiring dengan berjalanya waktu intervensi yang dilakukan oleh praktisi mengalami  beberapa hambatan. 

Akibat dari beberapa hambatan yang belum diketahui jalan keluarnya tersebut maka,  seorang penulis bernama Sen (2012) memperingatkan hambatan yang terjadi dalam  proses intervensi akan menghambat kemajuan sebuah intervensi di masyarakat dan  memiliki efek atau dampak rasisme dari semua dimensi. Namun, denhgan beberapa  hambatan yang terjadi mereka tetap bereksistensi dengan melakukan intervensi makna  minoritas di Amerika Serikat menajdi lebih kompleks. 

Lima belas tahun yang lalu, dalam diskusi mereka tentang masa depan intervensi  masyarakat, Wenocur dan Soifer (1997) berpendapat bahwa banyak gerakan sosial yang  berakar pada tahun 1960-an tidak pernah benar-benar berakhir. Dengan bantuan yayasan  liberal, mereka menjadi semakin profesional, terutama dalam hal penggalangan dana dan  pelatihan (Incite! Women of Color Against Violence, 2007). Upaya pengorganisasian  juga telah bergeser dari penekanan pada konfrontasi ke kemitraan kolaboratif dengan  para pemimpin bisnis dan pemerintah daerah khususnya di sekitar pengembangan  ekonomi masyarakat (Eichler, 2007; Ohmer & Brooks, 2012). Seperti yang ditunjukkan 

Delgado (1994) pada pertengahan 1990-an, penyelenggara di komunitas kulit berwarna  dan komunitas terpinggirkan lainnya telah mengalihkan penekanan mereka dari model  berbasis geografis ke pengorganisasian berdasarkan identitas atau minat. 

Jadi, disini kami dapat menyimpulkan bahwa intervensi di masyarakat di abad kedua  puluh satu akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti : globalisasi ekonomi, migrasi  penduduk, perubahan demografi pusat kota, menurunya kepecayaan pada kemajuan  Negara. Dalam mengahadapi krisis fiscal Negara, memunculkan masalah sosial baru  seperti selang yang dihasilkan oleh perubahan iklim, dan kegigihan devolusi kebijakan  dan privatisasi. Penulis lain menekankan peningkatan pengaruh model pengorganisasian  feminis, meningkatnya penggunaan database yang canggih, dan kesadaran yang lebih  besar tentang hubungan antara sumber pendanaan dan pengembangan strategi. 

Di abad kedua puluh satu, banyak peran intervensi masyarakat yang sudah  berlangsung lama akan terus berguna, bahkan jika mereka dimodifikasi dengan  mengubah konteks. Jika praktisi komunitas di bidang pekerjaan sosial mengikuti  perkembangan ini dan mengembangkan cara yang lebih efektif untuk menerjemahkan  retorika keadilan sosial mereka ke dalam praktik, mereka masih akan memiliki peran  yang layak untuk dimainkan dalam penciptaan institusi yang lebih demokratis dan dalam  mendorong proses pemberdayaan masyarakat.

 

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat