MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Implementasi Film Nyanyian Hujan dalam Managemen Bencana

Implementasi Film Nyanyian Hujan dalam Managemen Bencana
Add Comments
Minggu, 13 November 2022

Baca Juga

 


  1.  Management Bencana bahwasanya factor – factor yang mempengaruhi terjadinya bencananya yaitu ada beberapa :

·         Factor alam (natural disaster) karena fenomena dan tanpa ada campur tangan manusia.

·         Faktor non – alam (non – natural disaster) yaitu bukan karena fenomena alam dan juga bukan akibat perbuatan manusia.

·         Factor social / manusia (man – made disaster) yang murni akibat perbuatan manusia, misalnya konflik Horizontal, konflik, vertical dan terorisme. 

Namun, selain itu juga ada factor lain adanya bencana karena terjadi anatar ancaman (hazard) dan kerentanan (vulnerability). Kerentanan terhadap dampak atau risiko bencana adalah kondisi atau karakteristik biologis, geografis, sosial, ekonomi, politik, budaya dan teknologi suatu masyarakat di suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan masyarakat untuk mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan menanggapi dampak bahaya tertentu.

Nah, dari video Nyanyian Musim Hujan ini dapat kita simpulkan bahwa factor terjadinya bencana adalah factor social yang memicu terjadinya bencana tersebut. 

  1. Dalam memahami bencana masyarakat yang ada dalam film Nyanyian Musim Hujan  Masyarakat begitu paham akan beberapa mitigasi bencana, kesiapsiagaaan masyarakat sebelum terjadinya bencana. Masyarakat begitu peka dan saling bantu – membantu menyelamatkan masyarakat yang terkena bencana. Sedikit kalimat yang saya highlight dalam film tersebut ketika perselisihan antara sobar, sabar pak uztad dan ramon bahwasanya mereka berselisih perihal gerbong tanggul untuk dibuka, namun dihalangi oleh salah satu dari mereka. Karena merasa terasingkan, setiap tahun selalu mendapat musibah ini. Padahal jika dirinci dari kata – kata pakuztad banjir itu terjadi karena kelalaian masyarakat yang setiap hari selalu membuang sampah sembarangan, menebang pohon dan banyaknya di dirikan bangunan namun tidak tahu menahu tempat untuk resapan air. 

Dari sini saya dapat mengambil nilai – nilai bahwasanya mereka ingin protes dengan keadaan lingkungan tempat tinggal, namun mereka tidak bisa apa – apa. Pada dasarnya mereka hanya menumpang dilahan itu apa sopan jika harus protes dengan aparat pemerintah. yang mereka harapkan hanya bantuan, dukungan dari masyarakat untuk ikut serta menyelsaikan masalah yang terjadi setiap tahun ini.

·         Pendekatan pemahaman yang ada pada film ini yaitu sesuaikan dengan konteks bencananya. Karena pada Masalah lingkungan kerap meningkatkan aspek kerentanan. Untuk mengurangi potensi risiko, pemerintah daerah agar mendukung program rehabilitasi lingkungan seperti rehabilitasi 150 hektar mangrove di seluruh Indonesia

Dari hal ini, yang dapat saya simpulkan yaitu bahwasanya dengan adanya bencana yang  terjadi tahunan ini, maka peran pemerintah dan masyarakat harus melakukan reboisasi, dilarang membuang limbah dan sampah apapun ke sungai serta menjaga ekosistem lingkungan supaya tetap terjaga dengan baik.

·          Teknologi anak negeri harus diutamakan dalam pembangunan sistem peringatan dini seiring dengan peningkatan kapasitas SDM dan memperkuat pemerintah daerah. Teknologi kebencanaan ini harus dibangun dari hilir ke hulu, bukan dari hulu ke hilir. Artinya teknologi yang dibangun harus menyesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan.

Dari ini saya dapat menyampaikan bahwa kita dapat belajar dari Amarasi si anak SMP yang sudah sangat jeli dan paham betul tentang management bencana. Dari situ kita sudah tau bukan, kalo mempelajari management bencana itu harus dilakukan siapa saja
ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat