MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Feminisme menurut para ahli

Feminisme menurut para ahli
Add Comments
Kamis, 10 November 2022

Baca Juga

 


feminisme dapat dirumuskan sebagai keyakinan, gerakan dan usaha untuk memperjuangkan kesetaraan posisi perempuan dan laki-laki dalam masyarakat yang bersifat patriarkis. Dapat dilihat bahwa feminisme telah berkembang dari sekedar perjuangan untuk diakui sebagai manusia yang memiliki rasio seperti layaknya laki-laki, feminisme berkembang menjadi gerakan yang memiliki aspirasi majemuk. Namun inti dari kesemua perjuangan tersebut adalah kesetaraan perempuan untuk menjadi subjek aktif dalam hidupnya. Masing-masing gelombang memiliki penekanan yang berbeda dalam tujuan periodiknya. 

Feminism menurut para ahli yaitu : 

1.      Sarah Gamble (2006) memberikan definisi umum mengenai feminisme sebagai “the belief that women, purely and simply because they are women, are treated inequitably within a society which is organized to prioritise male viewpoints and concerns”

2.      Weedon (1987) memberikan definisi umum mengenai feminisme sebagai paham, kajian, dan gerakan sosial yang bertujuan untuk mengubah status subordinat perempuan dalam masyarakat yang mengutamakan perspektif laki-laki. Masyarakat yang mengutamakan kepentingan laki-laki di atas kepentingan perempuan merupakan definisi dari masyarakat yang patriarkis. 

3.      Jenainati dan Groves (2007) memberikan definisi umum mengenai feminisme sebagai paham Feminism, merupakan perjuangan untuk mengakhiri penindasan terhadap perempuan.

4.      Sejalan dengan Jenainati dan Groves, Ross  melihat feminisme sebagai semua usaha yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi perempuan. Dengan mengaitkan definisi umum feminisme dari Gamble, Jenainati dan Groves dan Weedon, feminisme dapat dirumuskan sebagai keyakinan, gerakan dan usaha untuk memperjuangkan kesetaraan posisi perempuan dan laki-laki dalam masyarakat yang bersifat patriarkis.

Pengertian feminisme dapat berubah dikarenakan oleh pemahaman atau pandangan para feminis yang didasarkan atas realita secara historis dan budaya, serta tingkat kesadaran persepsi dan perilaku. Bahkan diantara perempuan dengan jenis-jenis yang hampir mirip terdapat perbedaan pendapat dan perdebatan mengenai pemikiran feminis, sebagian didasarkan atas alasan (misalnya akar kebudayaan) patriarkhi dan dominasi laki-laki, dan sampai resolusi final atas perjuangan perempuan akan non-eksploitasi lingkungan, kebebasan kelas, latar belakang, ras, dan gender. Namun perlu diingat bahwa feminisme bukanlah gerakan universal dengan konsep homogen yang dapat mewakili seluruh perempuan. Seperti yang ditekankan Tong (2009), feminisme merupakan konsep yang sangat luas dan majemuk. 

Tujuan feminisme awal berevolusi dari perjuangan untuk diterima sebagai mahluk yang berasio menjadi tuntutan atas hak-hak perempuan yang lebih legal. Dalam garis besar feminism dapat dibagi menjadi empat tonggak perkembangan yaitu:  Feminisme gelombang pertama berawal dari tuntutan yang sama atas pendidikan bertujuan untuk memperjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan pendidikan formal berevolusi menjadi tuntutan untuk mendapatkan hak pilih. Kesetaraan dalam segala bidang dalam feminisme gelombang kedua kemudian berevolusi menjadi tuntutan atas hak-hak istimewa perempuan karena fisiologisnya yang berbeda dari laki-laki. Sedangkan feminisme gelombang ketiga dan/atau postfeminisme telah memiliki agenda yang sangat majemuk sejak awal dimulainya.

 Perubahan dalam feminisme dari waktu ke waktu maupun kemajemukan feminisme pasca 1970an bukanlah sebuah kelemahan. Perubahan dalam tujuan-tujuan feminisme merupakan bukti bahwa feminisme dapat beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan perempuan sesuai dengan tuntuan jaman yang dihadapi perempuan. Sedangkan kemajemukan dalam feminisme pasca gelombang kedua bukanlah hal yang baru bagi feminisme. Menurut Tong (2009), feminisme merupakan gerakan yang memiliki akar majemuk. Berbagai aliran yang muncul dalam feminisme, baik dalam feminisme gelombang kedua maupun gelombang ketiga merupakan perkembangan dari perbedaan-perbedaan yang telah dimiliki feminisme sejak awal. Mereka berkembang ketika mendapatkan konteks yang tepat saat perempuan mendefinisikan perbedaan di antara mereka. Perbedaan-perbedaan ini memperkaya feminisme dan mendorong feminisme untuk terus berkembang. 

 

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat