Baca Juga
Akuntansi merupakan
bagian dari Corporate Social Responbility berupa pelaporan atau pencatatan yang
basisnya kuantitatif. Selain itu, kegiatan yang dilakukan berupa transparansi
data, akuntabilitas dan perkembangan dan tindak lanjut. Maka, dapat disimpulkan
bahwa adanya kegiatan CSR untuk melaksanakan program – program yang telah
disusun oleh setiap PT dalam kurun waktu maksimal satu tahun dan sebagai bentuk
usaha dari sebuah perusahaan untuk mengurangi Legitimasi Gap.
Perlu diketahui bahwa
untuk saat ini pemerintah dan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) belum membuat
standart akuntansi CSR. jadi pedoman yang dipakai oleh PT yaitu berupa
pelaporan standart akuntansi tidak terwujud dalam ketentuan IAI. Dalam proses pencatatan akuntansi CSR dan
pelaporanya enggunakan sebuah narasi bukan kuantitatif dan ditambah dengan
dokumentasi dll.
Definisi akuntansi
CSR yaitu sebuah pelaporan dan pencatat informasi terkait tindakan – tindakan sosial
dan lingkungan perusahaan bagi kelompok tertentu. Kegiatan ini bisa di lakukan
oleh stakeholder internal yang akan melakaukan evaluasi internal berupa
managemen objektif sedangkan evaluasi eksternal yaitu berupa aktivitas kegiatan
CSR bermitra dengan auditor eksternal dan mode bentuk upaya perusahaan untuk mengetahui
keberhasilan CSR dari komunitas sasaran.
Akuntansi CSR memiliki dua
dimensi utama :
- Melaporkan dan mengungkap
cost dan benefit dari aktivitas ekonomi perusahaan yang berdampak langsung
pada profatibilitas button line (berupa laba)
- Melaporkan cost dan benefit
Landungan penting
dalam akuntansi CSR yaitu merujuk pada filosofis CSR berupa pencatatan
pelaporan tindakan – tindakan perusahaan terhadap peningkatan kesejahteraan
komunitas sasaran. Pencatatan dan pelaporan tindakan – tindakan perusahaan
terhadap pelestarian lingkungan serta pencatatan dan pelaporan beban atau cost
perusahaan untuk kegiatan CSR (Transparansi dan Akuntabilitas.
Tehnik dalam pembuatan akuntansi
CSR ada beberapa yaitu sebagai berikut :
- Cover akuntansi CSR dan atau
annual report menggamabrkan kesalehan sosial atau triple button line dalam
perusahaan yang memiliki 2 pendekatan utama :
a.
Eksplisist
Dilakukan secara terang – terangan atauterbuka dilihat dari uraian kalimat
(uraian cover)
b.
Implisit
Kalimat dan gambar tidak secara langsung menyiratkna kegiatan csr akan tetapi
jauh dari makna profitable.
- Dinilai dengan latar
beelakang CSR yang berisikan alasan pelaksanaan kegiatan dan alokasi biaya
untuk kegiatan CSR dalam 1 tahun (pencatatan pelaporan dalam 1 tahun)
- Narasi pelaksanaan kegiatan
CSR dalam 1 tahun perkegiatan berisi :
-
Deskripsi
komunitas sasaran
-
Jadwal
pelaksanaan
-
Deskripsi
kegiatan
-
Pengukuran
manfaat (benefit) bisa menggunakan pendekatan before – after (narasi) dan
output – outcome (table)
- Keberlanjutan kegiatan
(penutup)
Keberlanjutan
kegiatan CSR dapat dismpulkan dengan menggunakan sebuah narasi.
Semoga materi
akuntansi CSR dapat bermanfaat bagi kita semua yang sedang berproses untuk
mencapai mimpi – mimpi yang kita ukir bersama.
comment 0 comments
more_vert