MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Ahlak Dalam Menuntut Ilmu

Ahlak Dalam Menuntut Ilmu
Add Comments
Jumat, 04 November 2022

Baca Juga

 


Kata “akhlak” berasal dari Bahasa arab yaitu “al khulk” yang berarti tabi’at, perangai, tingkah laku, kebiasaa, kelakuan. Sedangkan menurut istilah akhlak adalah sifat yang tertanam dalam diri manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan. Dalam KBBI akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. Pengertian akhlak menurut para ahli :

Menurut Ibnu Maskawaih

Akhlak ialah “hal linafsi daa’iyatun laha illa af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yang artinya sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Menurut Abu Hamil Al Ghazali 

Akhlak yaitu sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu. 

Menurut Ahmad Bin Mustafa 

Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis jenis keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuataan yakni kekuatan berfikir, marah syahwat dan juga nafsu.

Menurut Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani

Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk)  tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berfikir dan di renungkan.


Lingkungan kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan Pendidikan, karena banyak sekali anak anak muda yang memiliki semangat yang tinggi untuk menuntut ilmu. Namun diluar hal tersebut sangat disayangkan bahwa masih banyak anak anak yang berpendidikan tinggi, namun tidak mengetahui hakikat dari menuntut ilmu dan beberapa akhlak yang perlu diperhatikan dalam menuntut ilmu. Untuk itu saya disini mengajak teman teman mengupas secara tuntas adab, etika berilmu yang perlu ditanamkan sejak usia dini menurut Kitab Ta’lim Muta’allim.

Dimana kita sebagai pencari ilmu seharusnya memiliki niat terlebih dahulu untuk menuntut ilmu, dimana dengan ilmu tersebut seseorang penuntut ilmu haruslah memiliki sifat ikhlas mengaharp ridha Allah SWT, untuk mencari kebahagiaan di akhirat untuk menghilangkan kebodohan dalam dirinya dan orang lain untuk menghidupkan agama, melestarikan agama kita yaitu agama islam.

Seorang penuntut ilmu juga harus memiliki sifat zuhud dan takwa, dimana Syaikh Burhanudin menukil perkataan para ulama bahwasanya “orang yang tekun beribadah tapi bodoh, bahayanya lebih besar daripada orang alim tapi durhaka, keduanya adalah penyebab fitnah dibelakang umat yaitu bagi orang yang menjadikan mereka sebagai panutan dalam urusan agama”.

Tawadhu’ juga sangat diperlukan dalam menuntut ilmu sebagai salah satu tanda atau sifat orang yang bertakwa dengan sifat tersebut. Dimana orang yang bertakwa akan semakin tinggi martabatnya. Yang aneh adalah ujubnya orang yang tidak tahu keadaan dirinya apakah ia termasuk orang yang beruntung ataukah orang yang celaka atau bagaimana akhir umurnya atau tempat kembalinya pada hari kiamat kelak, sehingga sifat sombong harus dihindari bagi seseorang yang sedang menuntut ilmu.

Mengamalkan ilmu karena amal merupakan perbuatan baik yang akan mendatangkan pahala (dalam ajaran islam). Karena pada dasarnya ilmu yang dimiliki di pahami dan di Yakini kebenaranya haruslah diamalkan, karena orang yang memiliki banyak ilmu akan tetapi tidak di amalkan ilmu itu ibarat seperti “pohon yang rindang tapi tak berbuah” jadi, kurang atau bahkan tidak manfaat sekali ilmu tersebut.

Menghormati dan memuliakan seseorang guru merupakan salah satu aspek akhlak dalam berilmu. Dimana dasar keilmuwan itu tidak dapat diperoleh dengan belajar sendiri dari kitab atau buku buku saja. Namun, harus dengan bimbingan seorang guru atau ahli ulama yang akan membuka pintu pintu ilmu agar selamat dari kesalahan dan juga ketergelinciran. Karena sikap yang harus kita lakukan sebagai pencari ilmu yaitu menghormati guru atau ulama dengan sikap tawadhu’ kepada mereka, selalu berbuat hati hati jangan sampai berbuat buruk, menjaga lisan ucapan kita dan jangan pernah meremehkan. Karena kita sampai meyakiti hati guru saja kita tidak akan mendapatkan keberkahan dalam ilmu tersebut

Seorang penuntut ilmu haruslah memiliki sifat wara’ dan juga sabar, karena setiap penuntut ilmu itu akan diliputi cobaan dan ujian untuk itu kita sebagai penuntut ilmu haruslah sabar dan tabah semoga ilmu yang kita dapatkan bisa dengan mudah dan dapat bermanfaat untuk sesama. Begitu juga seorang penuntut ilmu harus mau memuliakan ilmu dan juga memuliakan gurunya. Ada yang mengatakan bahwa menghormati itu lebih baik daripada mantaati. Karena dengan begitu kita sebagai manusia tidak dianggap sebagai orang yang kufur karena maksiat tetapi dia menjadi kufur karena tidak memuliakan nikmatnya Allah SWT.

Para penuntut ilmu juga sering dilarang untuk meletakkan kitab didekat kakinya, Ketika duduk bersila. Hendaknya kitab tafsir diletakkan diatas kitab kitab lain atau hendaknya tidak meletakkan sesuatu diatas kitab supaya kita lebih mudah mendapat barakah dari ilmu yang ada di dalam kitab tersebut.


ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat