MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Perkiraan Data Lansia di Indonesia

Perkiraan Data Lansia di Indonesia
Add Comments
Senin, 17 Oktober 2022

Baca Juga



Dalam kurun waktu 35 tahun jumlah lanjut usia di Indonesia terus mengalami peningkatan. Saat ini Indonesia menduduki peringkat kelima pada tahun 2025 yang akan

datang. Sesuai dengan presentasi kenaikan sekitar 414% lebih dari dua per tiga lansia hidup

diwilayah pedesaan terpencil. Daerah pedesaan tersebut misalnya di kepulauan Tanimbar

Provinsi Maluku. Pada bulan April – Juni 2010 melakukan penelitian di 6 wilayah tersebut.

Dalam penelitian tersebut indicator Kesehatan masyarakat muncul berebagai jenis penyakit

seperti : diabetes melitus, hipertensi, demensia, pembesaran prostat jinak, katarak, beragam

masalah kejiwaan pada lansia seperti depresi, ansietas dan gangguan tidur. Tujuan dari hasil penelitian yang saya baca ini adalah untuk memberikan gambaran

lansia  untuk memberikan gambaran tentang persepsi lansia tentang kehidupan sehari – hari dan pelayanan Kesehatan di wilayah masing – masing untuk memaparkan secara mendalam tentang berbagai masalah lansia dan memberikan solusi terhadap permasalahan lansia di pulau ini. Penduduk lansia terhitung 8.762 orang di atas usia 60 tahun. Di pulau ini juga memiliki posyandu sebanyak 13 buah. Kegiatan sehari hari untuk

penduduk lansia laki – laki biasanya berkebun sedangkan yang perempuan ada yang berkebun

dan juga menenun sebagai rutinitas sehari – hari mereka.

Hubungan lansia dengan keluarga sangatlah jauh. Mengigat banyak dari lansia yang

hidup seorang diri dan Sebagian hidup Bersama keluarga. Namun banyak dari mereka yang yang

merasa kesepian karena banyak dari cucu, anak bahkan keluarganya yang merantau keluar kota,

keluar pulau untuk mencari pekerjaan disana, sedangkan untuk yang tinggal Bersama dengan

keluarganya mereka di tinggal bekerja jadi sekedar hanya quality time mereka jarang sekali

mendapatkan. Gangguan Kesehatan lansia di pedesaan hampir sama yaitu keluhan nyeri lutut yang mengakibatkan terbatasnya gangguan gerak dan rasa tidak nyaman yang menetap. Selain

itu juga ditemukan asam urat.

Obat yang biasanya digunakan pihak Kesehatan desa tersebut yaitu memberikan obat

parasetamol dan fenamat. Bagi lansia yang mempunyai Riwayat asam urat akan mendapatkan

allopurinol tanpa menjalani kadar asam urat. Ada yang memiliki Riwayat seperti katarak dan

dibentuklah program skrinning berhasil menjaring mereka untuk menjalani operasi di saumlaki

oleh dokter spesialis mata dari ambon. Diabetes melitus dan gastritis kronis juga ditemukan

pada lansia di sini. Tak lupa Gangguan fungsi kognitif dinilai berdasarkan beberapa pertanyaan

singkat tentang pengetahuan waktu, pengenalan diri, dan perintah tidak dialami oleh sebagian

besar lansia di perdesaan dan semiurban.

Berdasarkan beberapa pertanyaan singkat tentang perasaan dan kegiatan sehari-hari, sebagian besar lansia tidak menunjukkan gejala gangguan emosional. Sebagian besar lansia tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dan tidak ada satu pun lansia yang membutuhkan bantuan orang lain untuk aktivitas-hari. Lansia di perdesaan dan semiurban tidak menunjukkan status kognitif, emosional dan fungsional yang berbeda. Pelayanan Kesehatan di desa ini bisa dikatakan baik dan perlu ada peningkatan. Sebagian besar lansia di perdesaan mengatakan bahwa pelayanan Kesehatan di wilayah mereka belum berjalan optimal, seperti ditemukan dokter hanya hadir dan 2 bulan lalu kosong denga njangka waktu yang sangat lama.

kemudian puskesmas kosong dan hanya diisi oleh mantri atau perawat yang merangkap kepala puskesmas. Sebagian lansia di pedesaan lebih percaya pada dukun yang

disebut sebagai ‘orang pintar’ dibandingkan perawat atau mantri. Para lansia tersebut mengaku

jarang ke puskesmas karena puskesmas tidak ada dokter.

Masalah sosial budaya yang di alami oleh lansia di desa terpencil tersebut yaitu karena

terjadinya urbanisasi yang mampu meningkatkan jumlah lansia yang hidup sendiri tanpa adanya

anak dan cucu yang merawatmya. Sebagian masyarakat hanya hidup sepasang suami – istri

(pasangan lansia) untuk itu tidak heran jika mereka merasa kesepian. Indonesia belum

mempunyai sistem yang baik dan lengkap seperti di negara-negara maju sehingga peran

keluarga merawat lansia masih sangat besar. Masalah yang muncul akibat ketiadaan keluarga adalah keterbengkalaian kesehatan, peningkatan morbiditas dan mortalitas, penurunan

kemampuan mencegah penyakit, serta penurunan kualitas hidup dan kesejahteraan lansia.

Dari sumber penelitian yang saya baca memiliki beberapa kesimpulan seperti

dikuatkanya lagi program Kesehatan untuk lansia karena Kesehatan adalah kunci utama lansia

dapat menjalan aktivitasnya di masa – masa tua untuk menikmati hidupnya. peningkatan

perhatian pemerintah daerah, peningkatan pengetahuan dan disiplin sumber daya manusia

kesehatan, dan personel khusus di bidang kesehatan lansia, serta melakukan berbagai studi dan

inovasi program berbasis komunitas terhadap lansia. Ke depan, berbagai studi epidemiologi dan

inovasi strategi pelayanan kesehataan lansia di daerah perdesaan terpencil di Indonesia perlu

dipikirkan dalam rangka menyongsong ledakan jumlah lansia yang sebagian besar akan

bermukim di daerah perdesaan tersebut.

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penduduk Lansia Masih Bekerja

Pengertian lansia menurut undang – undang No. 13/1998 mengenai kesejahteraan

lanjut usia yang berbunyi “lanjut usia adalah seseorang yng mencapai 60 tahun ke atas.

Sedangkan menurut Badan Pusat Statistik (BPS) lansia yaitu penduduk berumur 60 tahun ke

atas. Sedangkan penggolongan lansia menurut Depkes di golongkan menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Kelompok lansia dini (55-64 tahun) baru memasuki fase lansia

2. Kelompok lansia (65 tahun keatas)

3. Kelompok lansia beresiko tinggi yaitu lansia yang berusia (lebih dari 70 tahun)

Dalam organisasi Kesehatan dunia (WHO) juga mengemukakan bahwa mereka menggolongkan

lansia menjadi 4 yaitu :

1. Usia pertengahan (middle age) 45 – 59 tahun

2. Lanjut usia (elderly) 60 – 74 tahun

3. Usia tua (old) 75 – 90 tahun

4. Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun

penduduk lanjut usia yang berumur 60 tahun ke atas di Desa Kenaiban sejumlah 403

orang dengan sampel 50 orang yang masih bekerja ada 30 orang dan yang sudah tidak bekerja

(pensiun) 20 orang. Cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi lapangan dan analisis dokumen. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tabel frekuensi dan tabel silang menyatakan

bahwa penduduk lansia sebagian besar adalah laki-laki berstatus sebagai kepala keluarga,

penduduk lansia yang masih berstatus kawin dengan jumlah janda lebih banyak dari jumlah

duda dan jumlah tanggungan sebagian besar antara 1- 2.

Pendidikan penduduk lansia termasuk rendah karena sebagian besar hanya sampai pada

tingkat SD. Jenis pekerjaan paling dominan adalah pada bidang pertanian. Alasan penduduk

lansia masih bekerja adalah untuk mencukupi kebutuhan, sedangkan alasan penduduk lansia

tidak bekerja adalah karena kondisi badan sudah tidak kuat lagi. Pendapatan lansia bekerja

sebagian besar kurang dari Rp 150.000,00. Hal ini berbeda dengan lansia yang tidak bekerja

(pensiun), mereka mempunyai pendapatan lebih dari Rp 500.000,00 per bulan karena mereka

mempunyai tunjangan hari tua.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan sebelumnya, maka diperoleh simpulan

bahwa model log linear terbaik dari faktor-faktor lansia bekerja adalah Persamaan di atas

menjelaskan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi lansia masih bekerja (U7) adalah status

dalam rumah tangga (U2), status kawin (U3), lama sakit dalam seminggu (U4), ada atau tidaknya

tanggungan (U5), ada atau tidaknya tunjangan hari tua (U6), sedangkan tingkat pendidikan juga

ikut berpengaruh tetapi secara tidak langsung.

Dengan diketahuinya faktor-faktor yang memengaruhi lansia masih bekerja memberikan

informasi kepada pemangku kebijakan untuk meningkatkan akses lansia terhadap jaminan sosial

hari tua, seperti pensiunan dan asuransi bagi penduduk lanjut usia, khususnya bagi lansia yang

bekerja di sektor informal. Sedangkan saran untuk lingkup keluarga, anak yang orang tuanya

memasuki tahap lanjut usia, agar mereka tidak dibebani tanggungan, diberi tunjangan hari tua,

dan tidak membebani lansia sebagai kepala rumah tangga.

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat