MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Konseling Kesejahteraan Sosial

Konseling Kesejahteraan Sosial
Add Comments
Senin, 24 Oktober 2022

Baca Juga




  1. Mengapa kesimpulan penting dalam sebuah pelaksanaan konseling dan bagaimana konselor melakukan kesimpulan?

Sasaran sistem konseling adalah menyediakan kondisi dimana dapat menolong klien  agar bisa mengembangkan kekuatan psikologis klien untuk mengevaluasi perilakunya  sekarang dan bisa mendapatkan perilaku yang lebih efektif. Proses belajar berperilaku efektif ini di fasilitasi dengan menciptakakanya lingkungan lomseling yang hangat dan  aplikasi berbagai prosedur konseling dapat dilaksanakan dengan baik.  

Untuk mencapai hal tersebut maka, dibutuhkan kualitas hubungan antar pribadi yang  baik antara konselor dengan klien. Konseling sebagai sebuah profesi yang digambarkan  dengan tampilan dan attitude dari konselornya. Yang paling penting untuk dimiliki oleh  seorang konselor yaitu memiliki kualitas yang mampu membangun hubungan  interpersonal yang baik sehingga menjadi motor penggerak keberhasilan sebuah layanan.  

Pribadi konselor merupakan instrument yang menetukan hasil positif dalam proses  konseling, sebab inti dari proses terepeutik dalam konseling yaitu hubungan yang  dibangun antara konselor dan konseli. Sehingga kualitas pribadi konselor merupakan hal  yang esensial bagi konselor untuk mencapai tujuan dalam proses konseling. Sehingga,  Sebuah kesimpulan harus dibuat oleh konselor kepada klien baik itu di awal, tengah  maupun akhir, bagian dari kesimpulan ini juga menjadi bagian refleksi untuk setiap  pertemuan. 

 

Cara membuat kesimpulan yaitu ada beberapa contohnya : 

a.       Ketika isi konseling cukup dikemas dalam sebuah tema yang umum atau sama

b.      Isi telah cukup di eksplorasi dan transisi terhadap tema baru yang diperlukan 

c.       Menyatukan isi cerita (hal ini dilakukan ketika isi yang dibicarakan klien bermacam – macam atau tidak sinkronisasi) 

Cara konselor melakukan kesimpulan dari masalah yang telah di ceritakan oleh klien : 

d.      Mengajak klien untuk ikut menyimpulkan beberapa poin penting dari masalah yang  dihadapi, dengan begini mengajak klien lebih percaya diri dan meningkatkan sisi  terbuka kepada konselor. 

e.       Memilih data yang sesuai poin – poin penting yang telah dibicarakan oleh klien  kepada konselor yang sesuai dengan kontrak atau tujuan konseling. 

f.       Mengemas data sesuai kontrak konseling dengan sistemastis dan mudah dipahami  oleh klien.  

B.     Apa yang dimaksud dengan terminasi dalam konseling, jelaskan kapan dan bagaimana  konselor melakukan terminasi? Apa saja prasyarat yang dilakukan dalam proses terminasi, serta berikan contoh kata – kata yang bisa di ucapkan konselor dalam proses  terminasi. 

Konselor merupakan pengampu pelayanan ahli bimbingan dan konseling. Bimbingan  dan Konseling sebagai sebuah profesi digambarkan dengan tampilnya konselor yang dapat memberikan ketenteraman, kenyaman dan harapan baru bagi klien. Untuk menjadi  seorang konselor professional haruslah menampilkan sikap hangat, empati, jujur,  menghargai, dan yang paling penting dapat dipercaya (terjaga kerahsiaan konseli).  

Ada tiga isu sentral dalam mendiskusikan tentang kualitas pribadi konselor, yaitu :  pengetahuan, keterampilan dan kepribadian. Dari ketiga hal tersebut kepribadian  merupakan hal yang paling penting meskipun yang lain juga tak kalah pentingnya dan  ketiganya merupakan satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Kualitas pribadi konselor  merupakan faktor yang sangat penting dalam konseling. Beberapa hasil penelitian  menunjukkan bahwa kualitas pribadi konselor menjadi faktor penentu bagi pencapaian  konseling yang efektif. 

Pribadi konselor yang amat penting mendukung efektivitas perannya adalah pribadi  yang altuistis (rela berkorban) untuk kepentingan konseli. Kepribadian konselor  merupakan titik tumpu yang berfungsi sebagai peyeimbangan antara pengetahuan  mengenai dinamika perilaku dan teraputik. Ketika titik tumpu ini kuat, pengetahuan dan  keterampilan bekerja secara seimbang dengan kepribadian yang berpengaruh pada  perubahan perilaku positif dalam konseling. Namun, ketika titik tumpu ini lemah, yaitu  dalam keadaan kepribadian konselor tidak banyak membantu, maka pengetahuan dan  keterampilan konselor tidak akan efektif digunakan, atau akan digunakan dalam cara-cara  merusak.  

Kualitas kepribadian konselor, pengetahuan mengenai perilaku, dan keterampilan  konseling, masing-masing tidak dapat saling mengantikan. Kepribadian yang baik tetapi  dengan kekurangan pengetahuan dan keterampilan ibarat seorang supir yang  mengendarai mobil tidak aman. Keyakinan bahwa kepribadian konselor merupakan kunci  yang berpengaruh dalam hubungan konseling, akan tetapi kepribadian konselor tidak  dapat mengganti kekurangan pengetahuan tentang perilaku dan keterampilan teraputik. 

§  Sedangkan tahap Terminasi sendiri yaitu tahap mengakhiri sesi konseling dari  konselor kepada klien. Terminasi ini tidak dapat dipisahkan antara fase – fase  sebelumnya yang telah ditentukan dalam kontrak sebelum melakukan konseling. Hal – hal yang perlu dilakukan yaitu dengan beberapa cara berikut : 

o   Menyiapkan kontrak sejak awal memulai konseling 

o   Menetapkan batasan waktu konseling yang sesuai dengan jelas dalam kontrak yang  telah di sepakati oleh kedua belah pihak 

o   Tahap terminasi dapat dilakukan jika tujuan konseling dari klien sudah tercapai  dengan baik

o   Terminasi dapat dilaksanakan jika klien sudah siap, sudah mampu berfikir logis dan  sudah mampu membuat keputusan(jati diri) dan mampu mencari problem

o    

o   solving 

o   Konselor membuat kesimpulan untuk meminta umpan balik klien 

o   Meyakinkan klien apabila terminasi adalah hal yang positif vibes untuk membentuk  jati diri kemandirian klien 

o   Meyakinkan klien bahwa terminasi bukan bagian dari akhir hubungan antara klien  dengan konselor 

C.     Apa saja tehnik – tehnik yang diperlukan dalam fase eksplorasi , jelaskan dan berikan  contohnya ? 

Pembentukan kualitas pribadi tidak sama dengan proses untuk memperoleh pengetahuan tentang perilaku dan keterampilan teraputik. Kualitas kepribadian  berkembang dari perpaduan yang terjadi terus-menerus antara genetika, komsitusi,  pengaruh lingkungan dan cara-cara unik orang dalam memadukan semua itu sehingga  menjadi pribadi yang khas. Pendidikan dan pelatihan lanjut lebih berpengaruh pada  pertumbuhan secara kuantitatif dari pada kualitatif.  

Atau dengan kata lain, pendidikan dan pelatihan tidak banyak dapat membantu orang  untuk berkembang menjadi dirinya sendiri. Menjadi konselor yang baik, yaitu konselor  yang efektif, perlu mengenal diri sendiri, mengenal konseli, memahami maksud dan  tujuan konseling, serta menguasai proses konseling. Membangun hubungan konseling  (counseling relationship) sangat penting dan menentukan dalam melakukan konseling.  Seorang konselor tidak dapat membangun hubungan konseling jika tidak mengenal diri  maupun konseli, tidak memahami maksud dan tujuan konseling serta tidak menguasai  proses konseling. 

Kualitas pribadi terkait erat dengan perilaku professional, Perilaku profesional paling  tidak merefleksikan tiga hal, yaitu : 

a.       perilaku tidak hanya dibatasi pada setting konseling, tetapi situasi apa saja ketika  konselor menampilkan perilakunya. 

b.      yang dibicarakan adalah konteks yang seharusnya bukan sesuatu yang secara nyata  ditampilkan oleh konselor. 

c.       siapapun yang mengklain sebagai konselor 

harus tunduk pada kode etik konselor. Konselor profesional senantiasa terbentuk secara  ekologis dengan berpegang teguh pada norma-norma dan nilai-nilai (spiritual, sosial).  Perilaku profesional dilandasai oleh keyakinan dan values yang berpengaruh pada  integritas kepribadian konselor. Untuk itu fase eksplorasi menjadi poin utama yang akan saya ulik pada soal nomor 3.  Perlu kita ketahui bahwa fase eksploarsi ada 3 yaitu :

1.      Tehnik Encoraging (dukungan) / respon minimal / verbal following 

tehnik yang dilakukan konselor untuk mendukung klien agar tersu bercerita dengan  memberikan respon – respon minimal terhadapm klien. Hal ini dapat melakukan  dukungan beberapa hal seperti : 

 verbal (yaitu segala sesuatu yang kita ucapkan disela – sela cerita klien) non  verbal (body language) 

untuk mendorong klien supaya terus bercerita 

menganggukkan kepala, ekspresi wajah yang ramah dan hangat (senyum, kontak  mata yang sejuk dll) 

mengulangi kata – kata kunci dari klien dengan menggunakan intonasi yang  sedikitlebih tinggi  

d.      Tehnik Paraphrasing (Menangkap Pesan) 

-          Yaitu tehnik menangkap pesan dengan klien, yaitu dengan cara re- statement  terhadap klien untuk mengulang kembali esensi cerita klien 

-          Memberikan umpan balik terhadap cerita klien 

-          Mengulang inti cerita klien  

 

 

v  harus tunduk pada kode etik konselor. Konselor profesional senantiasa terbentuk secara  ekologis dengan berpegang teguh pada norma-norma dan nilai-nilai (spiritual, sosial).  Perilaku profesional dilandasai oleh keyakinan dan values yang berpengaruh pada  integritas kepribadian konselor. 

§  Untuk itu fase eksplorasi menjadi poin utama yang akan saya ulik pada soal nomor 3.  Perlu kita ketahui bahwa fase eksploarsi ada 3 yaitu :

o   Tehnik Encoraging (dukungan) / respon minimal / verbal following 

o   tehnik yang dilakukan konselor untuk mendukung klien agar tersu bercerita dengan  memberikan respon – respon minimal terhadapm klien. Hal ini dapat melakukan  dukungan beberapa hal seperti : 

verbal (yaitu segala sesuatu yang kita ucapkan disela – sela cerita klien) non  verbal (body language) 

§  untuk mendorong klien supaya terus bercerita 

§   menganggukkan kepala, ekspresi wajah yang ramah dan hangat (senyum, kontak  mata yang sejuk dll) 

§  mengulangi kata – kata kunci dari klien dengan menggunakan intonasi yang  sedikitlebih tinggi  

o   Tehnik Paraphrasing (Menangkap Pesan) 

§  Yaitu tehnik menangkap pesan dengan klien, yaitu dengan cara re- statement  terhadap klien untuk mengulang kembali esensi cerita klien 

§  Memberikan umpan balik terhadap cerita klien 

§  Mengulang inti cerita klien  

§  Bukan meniru 100% akan tetapi menggunakan kata – kata versi konselor  dengan menggunakan bahasa psikolog 

§  Hal ini memiliki tujuan ketika klien bercerita yaitu : 

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat