MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Biografi Sunan An Nasai

Biografi Sunan An Nasai
Add Comments
Sabtu, 22 Oktober 2022

Baca Juga

 

Nama lengkap Imam An Nasa’I adalah Ahmad bin Shuaib bin Ali bin Sinan bin Bahr bin Dinar, dan diberi gelar dengan Abu > Abd al Rahman an Nasa’i. beliau dilahirkan pada tahun 215 H. dikota Nasa’ yang masih termasuk wilayah Khurasan, kepada tempat beliau inilah Namanya dinisbatkan. 
Penamaan kota Nasa’i ini erat kaitannya dengan sejarah penaklukan daerah tersebut Ketika pasukan islam hendak menyerbu negeri Khurasan. Mereka harus melewati desa ini. Sewaktu penduduk desa mendengar akan datangnya pasukan isla, maka semua kaum lelakinya melarikan diri dan meninggalkan desa sehingga kita pasukan islam datang ke des aini., mereka mendapatkan penduduknya hanya kaum wanita saja. Melihat keadaan ini pasukan islam berteriak teriak dengan mengatakan “penduduk kota ini hanya kaum wanita saja”, yang dalam bahasa arabnya al Nisa’, keadaaan ini membuat pasukan islam tidak jadi memerangi penduduk desa yang hanya kaum wanitanya saja. Maka sejak itu desa tersebut dikenal dengan sebutan “Nasa”.
 
Dikota Nasa’ beliau tumbuh melewati masa kanak kanaknya, dan disini juga beliau memulai aktifitas pendidikanya dengan mulai menghafal al qu’an dan menerima berbagai disiplin keilmuwan dari gurunya gurunya. Tatkala beliau sudah menginjak usia remaja, timbuil keinginan dalam dirinya untuk mengadakan pengembaraan dalam rangka mencari hadist Nabi. Maka Ketika usianya menginjak 15 tahun, mulailah beliau mengadakan perjalanan ke daerah Hijaz, Irak, Syam, Mesir dan daerah daerah lainyayang masih berada di Jazirah Arabia untuk mendengarkan dan mempelajari hadist Nabi dari ulama ulama negeri yang beliau kunjung. Dengan usaha yang sungguh sungguh ini, tidaklah heran kalau beliau sangat piawai dan unggul dalam disiplin ilmu hadist serta sangat menguasai dan ahli dalam ilmu tersebut.
 
Setelah menjadi ulama hadist beliau memilih negara mesir sebagai tempat bermukim dan menyiarkan dan mengajarkan hadist hadist kepada masyarkat. 3 Beliau tinggal di Mesir ini sampai setahun sebelum wafat, karena setahun menjelang beliau wafat ia pindah ke Damaskus. Disinilah terjadi suatu peristiwa yang sangat menyedihkan yang sekaligus sebab kematiannya. Beliau meninggal di Ramlah pada hari senin tanggal 13 safar tahun 303 H. 
Setahun sebelum ia meninggal dunia, ia pindah dari Mesir ke Damaskus. Dikota inilah beliau menulis kitab Al- Khasa>’is Ali bin Abi Thalib (keistimewaan Ali bin Abi Thalib) yang didalamnya menjelaskan tentang keutamaan dan keistimewaan Ali menurut hadist. Ia juga menulis kitab ini, agar penduduk Damaskus tidak lagi membenci kdan mencaci Ali. Ketika ia membacakan hadist hadist tentang keutamaan Ali tersebut di hadapan orang banyak, beliau diminta pula untuk menjelaskan keutamaan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Akan tetapi ia dengan tegas menjawab bahwa ia tidak mengetahui adanya hadist yang menyebut keutamaan Mu’awiyah. Oleh pendukung bani umayah ia dianggap bepihak kepada golongan Ali bin Abi Thalib bdan menghina Mu’awiyah, karena itu ia di aniaya dan dipukuli oleh pendukung Bani Umayah. Ada yang menyebutkan, bahwa dalam kepayahan dan keadaan sekarat akibat penganiayaan tersebut, ia dibawa ke negeri Ramlah- Palestina dan meninggal disana lalu dikuburka di Damaskus. Namun menurut versi lai dan inilah yang paling di anut orang bahwa beliau dibawa ke Mekkah, kemudia dikuburkan di antara Safa dan Marwah di Mekkah. Ia meninggal pada usia 85 atau 88 tahun. 
 
Dari segi fisik al Nasa’I dikenal sebagai seorang imam hadist yang mempunyai wajah cukup ganteng, kulit putih hingga kemerah merahan. Dalam kehidupan rohani, ia dikenal sangat raji dan selalu melaksanakan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan. Ia juga dikenal sangat rajin dan selalu melaksanakan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan. Ia juga dikenal sebagai orang yang sungguh sungguh dalam beribadah baikpada waktu malam maupun siang hari., melaksanakan ibadah puasa sunat dan puasa daud dan tidak puasa pada hari berikutnya secara berselang seling terus menerus, serta melakukan haji secara kontinu setiap tahunya. dikenal sangat raji dan selalu melaksanakan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan. Ia juga dikenal sangat rajin dan selalu melaksanakan ajaran islam dalam segala aspek kehidupan. Ia juga dikenal sebagai orang yang sungguh sungguh dalam beribadah baikpada waktu malam maupun siang hari., melaksanakan ibadah puasa sunat dan puasa daud dan tidak puasa pada hari berikutnya secara berselang seling terus menerus, serta melakukan haji secara kontinu setiap tahunya. begitu juga dalam berjihad atau perang. beliau selalu ikut bersama dengan umat islam. ketika peperangan di mesir, beliau turut serta dalam membela agam silam dan sunah nabi. bersma dengan gubernur mesir dengan segala daya intelektual dan keberanianya. 

sumber : 

Ahmad bin Syua’ib al Nasa’i, Kitab Amal al Yaum wa al Lailah, (Beirut, muasasah al kutub 1998), 11

Muhammad ibn Abu Subhah, Fi Rihab al suanh al kutub al shihab, ( Kairo, majma’ al Buhus al Islamiyah 1969), 126-127

Fattchurrahman, ikhtisar musthalahul Hadist (Bandung, al Ma’arif,1995),344.

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat