Baca Juga
Seiring
meledaknya kecanggihan teknologi, manusia dapat dengan mudah untuk mengakses
segala informasi di dalamnya. Berubahnya dinamika sosial membuat manusia
berlomba – lomba untuk mengikuti trend masa kini. Kegiatan itu, bisa dilakukan
dalam beberapa aspek seperti : selera music, teknologi, fashion, kesehatan dan
perawatan tubuh dll. Hal ini jika dilakukan terus menerus akan memunculkan sifat
FOMO (Fear Missing Out) pada kalangan lingkungan sosial.
Seseorang
yang tidak bisa mengikuti trend di anggap kuno bahkan bisa terjadinya bodyshaming antar sesama. Hal ini terjadi karena perubahan media sosial yang
signifikan dan standar kriteria untuk menampilan harus sesuai dari berbagai
aspek. Maka dari itu menyebabkan banyak kalangan masyarakat yang memiliki
standar yang tidak memenuhi kriteria yang dibuat dalam dunia media sosial. Sehingga
kegiatan body shaming akan muncul dimana – mana.
Terkadang
hal ini, terhjadi dari lingkungan terdekat sendiri yang terang – terangan akan
melakukan aksi tersebut. Maka, korban yang mengalami kasus tersebut seringkali
kita temukan rasa percaya diri dengan apa yang dimilikinya berkurang. Hal ini
memicu timbulnya kecemasan yang mengakibatkan gangguan psikologis seperti stress
karena terlalu memikirkan apa yang dikatakan orang lain terhadap dirinya.
Karena
di masa ini fenomena penampilan dijadikan menjadi salah satu nilai utama dalam
kalangan masyarakat. Padahal jika kita gali lebih luas penampilan fisik itu
bukan menjadi nilai utama dalam trend akademisi, akan tetapi menjadi bagian
terkahir setelah penampilan otak yang cerdas. Pepatah pernah mengatakan bahwa
jangan malu dengan orang yang cantik tapi malulah dengan orang yang cerdas. Karena
cantik saja tidak cukup jika isi kepalanya kosong, berbeda dengan orang yang
cerdas jiwa kecantikan akan keluar secara naluriah.
Jadi,
apapun trend yang ada saat ini, bukan menjadi penghalang untuk kita dalam
meraih mimpi dan berkontribusi untuk negeri. Karena definisi kecantikan itu
bukan dilihat dari bagian tubuh saja. Semangat menggapai mimpi, untuk berbagi
dan prose mengubah diri untuk menjadi lebih baik lagi. Hindari kegiatan
mengomentari apa yang terjadi pada orang lain, tapi muhasabah diri untuk mengubah
diri.
comment 0 comments
more_vert