MASIGNALPHAS2101
994769863715964068

Dampak sosial media terhadap perilaku flexing dan bullying antar remaja

Dampak sosial media terhadap perilaku flexing dan bullying antar remaja
Add Comments
Senin, 29 Agustus 2022

Baca Juga

 


Sebagai mahluk sosial dan mahluk rasional di muka bumi, manusia di ciptakan untuk hidup bersosialisasi. Selain itu, manusia juga di tuntut untuk mampu mengatasi masalah yang akan terjadi dalam lingkungan sosialnya. Komunikasi menjadi kunci terpenting untu melakukan kegiatan tersebut. Namun seiring berkembangnya teknologi, interaksi manusia bisa dilakukan melalui barang eletronik dengan mudah dan cepat.

Perkembangan teknologi sangat untuk memudahkan manusia dalam menjalankan pekerjaanya. Namun, perlu kalian ketahui bahwa akibat dari marakanya pengguna internet di Indonesia banyak remaja yang kecanduan akan barang tersebut. Padahal kemampuan untuk berkomunikasi secara asertif sangat penting di gunakan untuk hidup bersosialisasi dengan teman yang lain.

Jejaringsocial media seperti Facebook, Twitter, Tiktok, Instagram sangat membantu dalam banyak hal dan membuka banyak kesempatan mengenai informasi terbaru. Tapi, tak disangka bahwa media sosial mendatangkan madharat bagi yang tidak punya batasan bagi sang konsumen. Padahal generasi muda menjadi asset bangsa untuk menggantikan tokoh tokoh Negara dimasa yang akan datang.

Selain itu, dampak berlebihan menggunakan sosial media sangat berpengaruh dengan kondisi psikologis atau mental anak. Kenpa hal ini bisa terjadi? Sebenarnya banyak faktor yang mempengaruhi seperti :

-          Semua yang berada di sosial media adalah alibi semata

-          Flexing bertebaran dimana – mana

-          Aksi kejahatan sangat banyak

-          Aksi pelecehan sangat banyak

Dampak faktor – faktor yang terjadi di kehidupan remaja, banyak anak remaja yang nekat untuk melakukan aksi kejahatan seperti : bullying, saling mencaci maki, flexing barang mewah dan masih banyak toxic yang terjadi dalam sosial media. Untuk itu, orang tua memiliki peran penting untuk mendidik dan mengawasi anak – anaknya supaya tidak terjerumus kedalam jalan yang sesat. Beberapa hal yang bisa diterapkan orang tua ketika menghadapi anak yang kecanduan sosial media :

-          Mengubah pendekatan parenting dengan disiplin kegiatan dan ilmu

-          Mengurangi penggunaan social media setiap harinya

-          Memantau kondisi alat elektronik supaya memudahkan kontrolisasi dengan segala hal yang di akses anak

Jadi, kalangan remaja yang sudah kecanduan harus diberikan motivasi atau penjelasan bahwanya semua hal yang ada di sosial media sosial tidak menggambarkan keadaan social life yang sebenarnya.begitupun sebaliknya, semoga artikel ini bermanfaat untuk semua orang, dan kita semua terhindar dari hal – hal negative yang kita hindari selama ini.

ranahcahaya.com

Halo semuanya, Ranahcahaya.com merupakan sebuah situs media berbasis website dengan menyajikan informasi-informasi menarik di sebuah kehidupan. Semoga bermanfaat