Baca Juga
Lantunan takbir subuh menggema indah di dalam lubuk hati manusia. Sepertiga malam yang menjadi saksi tempat curhat ternyaman untuk mencurahkan banyak hal. Aku memang bukan ahli ibadah namun, aku tetap melaksanakan kewajiban - kewajiban sebagai muslim. Jatuh bangun menjadi bahan olokan tetangga bukan suatu hal yang mudah untuk ku lalui. Apakah memilih Gapyear menjadi momok bahan gunjingan masyarakat setempat. Kurasa tidak, karena semua itu menjadi pilihan pribadi kita masing - masing.
Menentukan
passion saja tidak mudah untuk dilalui oleh sebagaian orang. Lika – liku
perjalanan setiap orang berbeda – beda tidak bisa di samakan dengan sebatas
waktu yang tidak lama. Aku memang bukan dari keluarga kaya raya, yang bisa
kalian judge kapan saja. Memulai hari ini dengan status berbeda selama gap year
membutuhkan mental yang kuat. Bagiku berat, karena aku harus berjuang naik
turun untuk mendapatkan kampus. Jalanku tidak sama seperti sebagian orang yang
bisa mulus seperti jalan tol.
Selama
gap year banyak sekali kegiatan – kegiatan yang aku lakukan untuk mengisi waktu
luangku. Aku mengasah berbagai skill untuk melupakan kesedihan – kesedihan yang
aku alami selama memilih poin terberat ini. Aku harus memulai suatu hal yang
baru dan merombak semua kegiatanku untuk mencapai apa yang akan aku wujudkan di
tahun selanjutnya. Aku mulai berambisi untuk membuat list to do mimpi dan
keinginan yang aku impikan. Singkat cerita dari berbagai kegiatan yang aku
lalui ditahun selanjutnya, aku mendapatkan banyak sekali kemudahan – kemudahan
untuk mencapai segala sesuatu yang di inginkan.
Dari
situ aku menjadi yakin bahwa Tuhan tidak
pernah menguji hambanya diluar kemampuanya. Ditahun selanjutnya itu aku
mendaptkan suatu hal yang nyata yang bisa aku rasakan. Jadi jangan pernah
merasa sedih dengan segala sesuatu yang kamu alami saat ini. Yang diatas udah
menyiapkan segala sesuatu yang terbaik untukmu disaat kamu mau merubah nasib
yang kamu lalui kala itu. Whatever you are you have to the best. Saat ini kamu
bisa merasa kecewa dengan keadaan yang menimpa, tapi jangan berkecil hati untuk
selalu berproses.
Tunjukkan
versi terbaik kalian disaat kalian di cemoohkan oleh lingkungan perkampungan.
Menjadi pemuda minoritas desa yang bisa lanjut di PTN ternama di kota istmewa.
Harus siap dengan segala konsekuensi yang ada, bahwa cemoohan tetangga tetap
ada serta di kucilkan oleh pemuda desa menjadi bagian utama yang aku rasa.
Bukalah mata selebar dunia biarkan diriku mengalir seperti air yang tahan
terhadap badai, angin, kotoran, dan cacian jadilah wanita yang kuat dan tangguh terhadap itu semua.
Tekanan
dari lingkungan desa yang membuatku traumatis untuk memulai pertemenan dengan
orang baru. Selama 1 lebih mengikuti kegiatan kuliah secara full online aku
tidak memiliki lagi lingkup pertemanan di rumahku sendiri. Aku tidak tahu,
mengapa mereka menghindariku, hal ini yang menjadikanku pribadi pendiam dan
memilih untuk mengalah dengan segala aspek yang ada.
Sejak
mendapatkan beasiswa dan mengharuskan untuk menetap dalam sebuah lingkup asrama
membuatku minder dan insecure bisa bersatu dengan anak – anak dari universitas
unggulan. Takut mereka tidak respect dengan kehadiranku. Ternyata dugaanku
salah, bersama mereka aku justru mendapatkan arti lingkup pertemanan yang
sangat tulus. Di mana kita jauh dari sanak keluarga tapi berasa dekat dengan
saudara saat bersama dengan mereka.
Pepatah
pernah mengatakan bahwa benih akan tumbuh sesuai dengan habitatnya, sama halnya
dengan manusia, dia akan terlihat bagaimana attitude dan aspek kepribadian
sesuai dengan lingkungannya. Yang dulunya aku selalu mengira bisakah aku
mendapatkan teman – teman lagi, faktanya Allah SWT telah mengaminkan segala doa
– doaku yag kutulis kala itu. Hidup
bersama mereka menjadikan trigger utnuk diriku, karena mereka adalah orang
pilihan yang pantas di pilih karena prestasi yang luar biasa. berbeda denganku
yang hanya bermodal bejo dan doa orang tua bisa bersatu dengan mereka.
Hidup
itu indah dan seimbang, tidak pernah memberikan cobaan di luar kemampuan
hambanya. Melangkah derap untuk banyak pengalaman tidak sebaik dengan apa yang
kita bayangkan. Syukur kepada sang pemilik semesta, selalu dipertemukan dengan
orang – orang baik di saat aku berada di tanah perantauan. Di mana hal ini yang
mengajarkanku betapa luasnya hidup tanpa batas aku dan kamu, bukan lagi sekedar
aku melakukan ini untukku. Yang menjadikan derap langkahku kembali menemukan
rumah yang sudah lama hilang.
Manusia
terlahir sempurna di banding dengan mahluk yang lain, namun manusia juga harus
memiliki esensinya untuk menjadikan bahwa manusia itu benar – benar manusia.
Gunakan waktu sebaik mungkin sebagai muhasabah dan memperbaiki untuk bekal di
akhirat. Manusia itu dihadapkan dengan dua pilihan :
1.
Driver
2.
Passenger
Kedua pilihan itu
menjadi pembidik setiap insan itu akan diarahkan kemana. Akan tetapi mereka
harus bisa menjadi sopir untuk diri sendiri terlebuh dahulu, baru bisa menjadi
sopir orang lain. Jangan berkecil hati,
karena Allah SWT sudah menempatkan kita pada tempat yang tepat, Allah SWT tidak
akan mengecewakan kita dengan doa- doa yang telah menjadi munajat
kesehariannya. Dunia ini sangat mengerikan jika bangunan yang menjulang tinggi
dan sering kita jumpai saat ini diisi dengan orang – orang yang berkualitas
rendah.
comment 0 comments
more_vert